Tragedi Pengajian di Bogor: Gedung Majelis Taklim Ambruk, 3 Tewas dan Puluhan Luka
Minggu, 7 September 2025 pagi, sebuah gedung majelis taklim dua lantai di Desa Sukamakmur, Ciomas, Kabupaten Bogor mendadak ambruk saat ratusan jemaah — mayoritas ibu-ibu — menghadiri pengajian memperingati Maulid Nabi. Akibat dari runtuhnya gedung tersebut, 3 jemaah meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Kondisi ini menimbulkan kegemparan di masyarakat serta memicu upaya tanggap darurat dari pihak berwenang.
Kronologi dan Fakta Penting
-
Pada saat itu, gedung tersebut menjadi tempat berkumpul sekitar 100 hingga 150 jemaah, padat melebihi kapasitas ideal. Akibatnya, struktur tidak kuat menahan beban, sehingga runtuh di tengah kegiatan pengajian.utang negara
-
Menurut BPBD Kabupaten Bogor, korban luka mencapai sekitar 30–54 orang, dengan dirawat di berbagai rumah sakit.
-
Sementara itu, tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Damkar, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan evakuasi serta pembersihan lokasi demi memastikan tidak ada korban tertimbun.baca juga yang lain ; klik
Dampak, Kutipan, dan Analisis Kontekstual
-
Kerusakan fisik dan struktural: Gedung yang dirancang kurang kokoh menjadi penyebabnya. Banyak jemaah yang tertimpa beton dan struktur bangunan.
-
Penanganan korban: Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir, menyatakan bahwa korban luka mengalami cedera beragam, mulai dari cedera kepala, patah tulang, hingga perdarahan internal. Perawatan intensif Tiga orang mengalami luka berat.
-
Respon cepat masyarakat dan institusi: Sementara itu, evakuasi cepat dan penanganan korban menjadi kunci dalam mengurangi risiko korban bertambah.
Kesimpulan: Pelajaran Keamanan dan Kesiapsiagaan
Singkatnya, tragedi tragis ini menjadi peringatan keras bahwa gedung ibadah harus memenuhi standar keselamatan struktural, terutama saat menghadapi kapasitas besar seperti pengajian atau peringatan keagamaan. Pengawasan terhadap konstruksi dan beban maksimal ruang menjadi penting, terutama untuk melindungi jemaah.
Demikian,ini menjadi pembelajaran tentang kesiapsiagaan,tanggung jawab pengelola,dan kesadaran.mencegah tragedi serupa di masa mendatang