Banjir Bandang Mematikan Terjang Bali & Nusa Tenggara Timur

Petugas SAR mengevakuasi korban banjir bandang mematikan di Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Banjir Bandang Mematikan Terjang Bali & Nusa Tenggara Timur, 15 Tewas dan 6 Hilang

Bali & Nusa Tenggara Timur (NTT)Banjir bandang mematikan melanda wilayah Bali dan Nusa Tenggara Timur pada Rabu (10/9/2025), menewaskan sedikitnya 15 orang dan membuat 6 orang lainnya hilang. Bencana ini dipicu hujan deras yang mengguyur selama lebih dari 12 jam, menyebabkan sungai meluap dan menghancurkan rumah warga. Puluhan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman.

temagamelogin

Kronologi Kejadian

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hujan ekstrem mulai mengguyur sejak Selasa malam dan memuncak pada dini hari. Aliran sungai di Kabupaten Badung, Bali, dan Kabupaten Sikka, NTT, tidak mampu menampung debit air yang meningkat pesat. Akibatnya, air bercampur lumpur menerjang permukiman dan infrastruktur vital.baca juga=>  kebahagian

“Air datang sangat cepat, membawa material kayu dan batu besar. Banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka,” ujar Made Sudiana, warga Badung yang rumahnya rusak parah.makin banyak tahu => klik

Kerusakan dan Dampak

Banjir bandang mematikan ini menyebabkan:

  • 15 orang tewas dan 6 orang hilang

  • 112 rumah rusak berat

  • 3 jembatan putus, memutus akses transportasi

  • Pasar tradisional dan sekolah tergenang

  • Listrik padam di beberapa desa

Pemerintah daerah telah menetapkan status Tanggap Darurat selama 14 hari untuk mempercepat evakuasi dan penyaluran bantuan.

Upaya Penanganan

BNPB bersama TNI, Polri, dan relawan telah menurunkan tim SAR untuk mencari korban hilang. Bantuan logistik seperti makanan siap saji, selimut, dan air bersih mulai didistribusikan.

Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan, “Prioritas saat ini adalah menyelamatkan warga yang masih terjebak dan memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Kami juga akan memperbaiki infrastruktur yang rusak.”

Penyebab dan Peringatan

BMKG menyebut curah hujan yang terjadi termasuk kategori ekstrem dengan intensitas di atas 150 mm/hari. Fenomena ini dipengaruhi oleh La Niña lemah yang masih aktif dan meningkatkan potensi hujan lebat di wilayah Indonesia timur.

Sejarah mencatat, banjir bandang di NTT pada April 2021 menewaskan lebih dari 150 orang. Pemerintah mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk segera mengungsi jika hujan deras berlangsung lebih dari dua jam.

Kesimpulan

pemerintah, masyarakat, dan lembaga kemanusiaan harus memperkuat mitigasi bencana,terutama di daerah rawan banjir.Banjir bandang mematikan di Bali dan Nusa Tenggara Timur menjadi peringatan keras bahwa mitigasi kita masih kurang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *