PLN Dorong Energi Bersih Lewat Pembangkit Surya Terapung Saguling
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) resmi memulai pembangunan Pembangkit Surya Terapung berkapasitas 92 megawatt (MW) di Waduk Saguling, Jawa Barat, pada awal Oktober 2025. Proyek ini menjadi langkah nyata dalam mendukung transisi energi bersih dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil di Indonesia.
Pembangunan ini menjadi bagian dari strategi PLN dan pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Proyek ini juga diharapkan mampu memperkuat pasokan listrik di wilayah Jawa Barat sekaligus menjadi percontohan nasional untuk energi terbarukan berbasis air.temagame
Proyek Energi Terbarukan Berskala Besar
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa pembangunan Pembangkit Surya Terapung di Jawa Barat ini merupakan proyek kerja sama antara PLN dan investor energi hijau asal Uni Emirat Arab, Masdar.Hidup sederhana
“Pembangkit ini akan menjadi pembangkit surya terapung terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Darmawan dalam keterangannya.
Proyek ini menempati area seluas sekitar 200 hektare di atas permukaan air Waduk Saguling. Teknologi yang digunakan memadukan panel surya terapung dengan sistem pelampung ramah lingkungan. PLN menargetkan proyek ini rampung dan mulai beroperasi penuh pada pertengahan 2027.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Keberadaan Pembangkit Surya Terapung PLN ini diproyeksikan dapat:
-
Menghasilkan listrik hingga 140 juta kWh per tahun
-
Menghemat sekitar 100 ribu ton emisi karbon per tahun
-
Memenuhi kebutuhan listrik bagi lebih dari 50 ribu rumah tangga di Jawa Barat
Selain manfaat lingkungan, proyek ini juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar, mulai dari konstruksi, pemeliharaan, hingga distribusi energi.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), proyek ini merupakan salah satu dari enam proyek energi hijau prioritas nasional yang tengah dijalankan pemerintah.
Konteks dan Harapan Pemerintah
Pemerintah terus mendorong PLN agar mempercepat pengembangan energi terbarukan, terutama tenaga surya. Berdasarkan data ESDM, potensi energi surya Indonesia mencapai 207 gigawatt (GW), namun baru dimanfaatkan sekitar 0,2% saja.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, “Proyek seperti ini adalah simbol perubahan. Indonesia punya potensi besar di sektor energi terbarukan, dan sudah saatnya kita memanfaatkannya secara optimal.”
Dengan adanya pembangkit surya terapung di Jawa Barat ini, diharapkan target bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada 2025 bisa tercapai.
Tantangan dan Langkah ke Depan
Meski proyek ini menuai banyak apresiasi, PLN juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti pembiayaan, stabilitas sistem kelistrikan, dan perawatan panel di area perairan. Namun, PLN memastikan seluruh aspek keamanan dan efisiensi energi telah diperhitungkan secara matang.
PLN berkomitmen untuk memperluas konsep serupa di beberapa daerah lain, termasuk Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur. Jika seluruh proyek berjalan sesuai rencana, Indonesia bisa menjadi salah satu negara dengan pembangkit surya terapung terbesar di Asia.
Kesimpulan
Pembangunan Pembangkit Surya Terapung PLN di Jawa Barat bukan hanya tonggak kemajuan teknologi energi hijau, tetapi juga bukti komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan lingkungan. Proyek ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan masa depan energi bersih di Indonesia — lebih hijau, efisien, dan ramah bumi.baca juga