Indonesia–Singapura Siapkan Investasi Hijau USD 10 Miliar

👇


🇮🇩 Indonesia dan Singapura Siapkan Investasi Hijau USD 10 Miliar untuk Energi Bersih dan Industri Ramah Lingkungan

Pemerintah Indonesia dan Singapura menandatangani MoU senilai USD 10 miliar (sekitar Rp 160 triliun) untuk mengembangkan proyek energi hijau. Kesepakatan yang diumumkan pada awal Oktober 2025 ini mencakup kerja sama di bidang panel surya, penangkapan karbon (CCS), dan industri hijau terintegrasi di Batam serta Kalimantan Utara.temagame daftar

Inisiatif ini bertujuan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat energi bersih di Asia Tenggara.


Tubuh Berita

Kerja sama tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk memperkuat kemitraan kedua negara di sektor energi terbarukan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa proyek ini akan membuka peluang investasi besar di sektor teknologi hijau dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru.video temagame

“Kolaborasi ini bukan hanya soal investasi, tetapi juga berbagi teknologi dan pengalaman dalam membangun sistem energi berkelanjutan. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam besar, sementara Singapura memiliki keunggulan dalam pembiayaan dan teknologi,” ujar Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/10).

Rencana investasi USD 10 miliar itu meliputi tiga proyek utama:

  • Pembangunan rantai pasok panel surya di Batam, Bintan, dan Karimun.

  • Pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk menyimpan emisi industri besar di wilayah Kalimantan Timur.

  • Zona industri hijau di Kalimantan Utara yang akan didukung energi dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan tenaga surya.

Langkah ini juga mendukung komitmen Indonesia mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dan memenuhi Perjanjian Paris. Pemerintah menilai kerja sama lintas negara sangat penting untuk mempercepat adopsi teknologi bersih yang selama ini masih mahal dan terbatas di dalam negeri.

Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong, menyatakan bahwa negaranya melihat potensi besar dalam sektor energi hijau Indonesia.

“Singapura ingin menjadi mitra utama dalam membangun ekosistem energi hijau di kawasan. Investasi ini juga membuka jalan bagi ekspor energi bersih dari Indonesia ke negara-negara ASEAN,” katanya.

Selain bidang energi, kerja sama ini juga mencakup pelatihan sumber daya manusia (SDM) dan transfer teknologi. Kedua negara sepakat untuk membentuk pusat riset bersama di bidang efisiensi energi, pengelolaan karbon, dan inovasi industri hijau.


Dampak dan Kesimpulan

Proyek Waste-to-Energy, panel surya, dan CCS ini diperkirakan bisa menurunkan emisi karbon nasional hingga 45% pada 2030. Investasi besar dari Singapura juga menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia semakin serius mengembangkan energi bersih dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Kerja sama senilai USD 10 miliar ini bukan sekadar bisnis, tapi langkah nyata menuju masa depan energi yang hijau, efisien, dan berkelanjutan bagi kawasan.

PLN Mulai Bangun Pembangkit Surya Terapung

PLN Dorong Energi Bersih Lewat Pembangkit Surya Terapung Saguling

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) resmi memulai pembangunan Pembangkit Surya Terapung berkapasitas 92 megawatt (MW) di Waduk Saguling, Jawa Barat, pada awal Oktober 2025. Proyek ini menjadi langkah nyata dalam mendukung transisi energi bersih dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil di Indonesia.

Pembangunan ini menjadi bagian dari strategi PLN dan pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Proyek ini juga diharapkan mampu memperkuat pasokan listrik di wilayah Jawa Barat sekaligus menjadi percontohan nasional untuk energi terbarukan berbasis air.temagame


Proyek Energi Terbarukan Berskala Besar

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa pembangunan Pembangkit Surya Terapung di Jawa Barat ini merupakan proyek kerja sama antara PLN dan investor energi hijau asal Uni Emirat Arab, Masdar.Hidup sederhana
“Pembangkit ini akan menjadi pembangkit surya terapung terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Darmawan dalam keterangannya.

Proyek ini menempati area seluas sekitar 200 hektare di atas permukaan air Waduk Saguling. Teknologi yang digunakan memadukan panel surya terapung dengan sistem pelampung ramah lingkungan. PLN menargetkan proyek ini rampung dan mulai beroperasi penuh pada pertengahan 2027.


Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Keberadaan Pembangkit Surya Terapung PLN ini diproyeksikan dapat:

  • Menghasilkan listrik hingga 140 juta kWh per tahun

  • Menghemat sekitar 100 ribu ton emisi karbon per tahun

  • Memenuhi kebutuhan listrik bagi lebih dari 50 ribu rumah tangga di Jawa Barat

Selain manfaat lingkungan, proyek ini juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar, mulai dari konstruksi, pemeliharaan, hingga distribusi energi.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), proyek ini merupakan salah satu dari enam proyek energi hijau prioritas nasional yang tengah dijalankan pemerintah.


Konteks dan Harapan Pemerintah

Pemerintah terus mendorong PLN agar mempercepat pengembangan energi terbarukan, terutama tenaga surya. Berdasarkan data ESDM, potensi energi surya Indonesia mencapai 207 gigawatt (GW), namun baru dimanfaatkan sekitar 0,2% saja.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, “Proyek seperti ini adalah simbol perubahan. Indonesia punya potensi besar di sektor energi terbarukan, dan sudah saatnya kita memanfaatkannya secara optimal.”
Dengan adanya pembangkit surya terapung di Jawa Barat ini, diharapkan target bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada 2025 bisa tercapai.


Tantangan dan Langkah ke Depan

Meski proyek ini menuai banyak apresiasi, PLN juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti pembiayaan, stabilitas sistem kelistrikan, dan perawatan panel di area perairan. Namun, PLN memastikan seluruh aspek keamanan dan efisiensi energi telah diperhitungkan secara matang.

PLN berkomitmen untuk memperluas konsep serupa di beberapa daerah lain, termasuk Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur. Jika seluruh proyek berjalan sesuai rencana, Indonesia bisa menjadi salah satu negara dengan pembangkit surya terapung terbesar di Asia.


Kesimpulan

Pembangunan Pembangkit Surya Terapung PLN di Jawa Barat bukan hanya tonggak kemajuan teknologi energi hijau, tetapi juga bukti komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan lingkungan. Proyek ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan masa depan energi bersih di Indonesia — lebih hijau, efisien, dan ramah bumi.baca juga